5 Kesalahan dalam Perencanaan Keuangan

Seringkali kita baik itu yang berstatus karyawan maupun yang berstatus pengusaha berkeinginan melakukan segalanya sendiri dengan alasan hemat biaya. Okelah, untuk pengusaha pemula atau karyawan yang masih awal bekerja ini masih bisa dimaklumi. Tapi apakah kita mau selamanya diatur oleh biaya penghematan yang hanya mungkin 10% dari penghasilan kita? Lagipula kerap terjadi ketika kita melakukan perencanaan keuangan sendiri hal-hal berikut ini :

1. Berpikir bahwa semua dapat dilakukannya sendiri
2. Perencana keuangan adalah biaya yang dapat mengurangi laba
3. Perencana keuangan hanya bagi pengusaha beromset milyaran atau karyawan selevel
direktur
4. Gagal dalam memformulasikan tujuan-tujuan keuangan pribadi dan usahanya
5. Berpikir bahwa perencanaan keuangan hanya bicara perencanaan pensiun
6. Berpikir bahwa perencanaan keuangan adalah perencanaan asuransi
7. Menunggu sampai terjadi krisi keuangan baru merencanakan keuangan
8. Mengharap dan menggantungkan diri pada investasi-investasi yang tidak realistis
9. Berpikir bahwa dengan perencana keuangan berarti sama sekali hilang kendali atas
keuangan dan aset mereka
10. Membuat keputusan tanpa mengerti pengaruhnya terhadap persoalan keuangan lainnya
11. Lalai dalam mengevaluasi kembali rencana keuangan secara berkala

Akhirnya semua itu bergantung pada keputusan Anda, apakah Anda harus membeli waktu Anda dan menyerahkan pekerjaan Anda pada seorang profesional keuangan (Wealth Planner/Financial Planner)dan Anda bisa menggunakan waktu dengan hal-hal yang produktif yang berefek pada bisnis Anda ataukah biarlah "saya" seperti adanya yang mengurusi semua urusan seorang diri.

Anas Rusli, QWP